Jumat, 25 Mei 2012

Traffic light 4 cabang dengan ATmega16


PENDAHULUAN
Menjadikan suasana kota yang tertib dan teratur adalah keingginan semua orang namun semua itu tentunya tidak akan terlaksana apabila sarana pendukung tak tersedia, contoh kecil saja misalnya penganturan lalu lintas kendaraan bermotor, semakin pesatnya petumbuhan penduduk maka peningkatan kendaraan bermotor akan sebanding,sehingga pada percabangan jalan yang belum tersedia lampu pengatur lalu lintas perlu segera disiapkan.
Melihat peluang itu maka sangatlah tepat kontrol dilakukan menggunakan mikrokontroler ATMEGA16. Sehingga dari segi biaya akan sangat jauh lebih murah dibandingkan menggunakan PLC.


Tujuan :
  1. Untuk lebih memahami bagaimana pemanfaatan dan penggunaan TIMER pada ATMEGA16.
  2. Semakin memahami pemrograman ATMEGA16 menggunakan bahasa C


Cara kerja :
  1. Lampu –lampu pengatur lalu-lintas akan menyala sesuai dengan jenis pengaturan yang sesuai dengan keadaan tempat dimana alat ini terpasang.
  2. Lampu hijau masing-masing cabang menyala selama 10 detik, lampu kuning menyala selama 3 detik,dan lampu merah menyala selama 52 detik (untuk simulasi saja, pada kenyataanya kita dapat mengaturnya sesuai dengan kebutuhan).
  3. Pada simulasi ini disertakan tampilan WAKTU berupa jam,menit,detik bertujuan untuk dapat mensimulasikan jika pada pukul 23.00 sampai pukul 05.59 lampu pengatur lalu-lintas hanya menyala kedip pada lampu kuning saja.
  4. Disertakan tombol untuk mengatur waktu.
Alat dan Bahan:
  1. Board ATMEGA16
  2. Led 10mm warna merah,kuning dan hijau 12 buah
  3. Tombol ukuran 10 mm 2 buah
  4. Modul lcd
  5. Power suplay 5V dan 12V


Gambar :


Gambar 1. Maket simulasi trafic light 4 cabang




Gambar.2 blok diagram
Tabel1. penggunaan pin input output:
No
Nama
Pin
Fungsi
KET
1
Led hijau 1
PORTD.0
output
2
Led Kuning1
PORTD.1
output
3
Led merah 1
PORTD.2
output
4
Led hijau 2
PORTD.3
output
5
Led Kuning2
PORTD.4
output
6
Led merah 2
PORTD.5
output
7
Led hijau 3
PORTD.6
output
8
Led Kuning3
PORTD.7
output
9
Led merah 3
PORTB.0
output
10
Led hijau 4
PORTB.1
output
11
Led Kuning4
PORTB.2
output
12
Led merah 4
PORTB.3
output
13
Tombol 1
PORTB.4
Input
14
Tombol 2
PORTB.5
input
15
LCD
PORTC
Output
Data
LCD
PORTA. 5 s/d .7
output
RS,RW,E


Tabel 2. Kondisi trafic light 4 cabang
No
Kondisi
Led yang menyala
1
I
Lampu hijau1,lampu merah2, lampu merah3,lampu merah4
2
II
Lampu kuning 1, lampu merah2, lampu merah3,lampu merah4
3
III
Lampu hijau2,lampu merah1, lampu merah3,lampu merah4
4
IV
Lampu kuning 2, lampu merah1, lampu merah3,lampu merah4
5
V
Lampu hijau3,lampu merah2, lampu merah1,lampu merah4
6
VI
Lampu kuning 3, lampu merah2, lampu merah1,lampu merah4
7
VII
Lampu hijau4,lampu merah2, lampu merah1,lampu merah4
8
VIII
Lampu kuning 4, lampu merah2, lampu merah1,lampu merah4


Kesimpulan dan saran:
  1. Alat yang dibuat berupa simulasi dan tentunya bisa dapat digunakan langsung
  2. Waktu dan kondisi trafic light dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan.
  3. Nantinya ingin dibuat control setiap cabang menggunakan 1 board ATMEGA16 dan dikomunikasikan menggunakan RS 485.
  4. Tombol pengatur jam masih bouncing namun tidak mempengaruhi sistem trafic light

gambar pendukung traficlight 4 cabang


. Gambar 1. Ma
 ket simulasi trafic light 4 cabang













gambar. maket trafic light.












gambar .blok diagram trafic light

















gambar . hasil jadi simulasi 

Kamis, 24 Mei 2012

Sistem Pengeringan Gerabah Otomatis Terproteksi Berbasis Atmega16



P1000964
Perkembangan teknologi saat ini menuntut berbagai macam industri untuk menerapkan sistem secara otomatis dan modern. Namun karena banyak faktor seperti biaya sistem yang mahal membuat banyak industri terutama industri UKM masih menerapkan sistem secara manual. Dalam tugas ini saya menitikberatkan UKM bidang pembuatan gerabah.
Industri gerabah merupakan industri merupakan industri yang terus berkembang di banyak daerah. Namun kebanyakan masih menggunakan sistem secara manual. Seperti dalam sistem pengeringan gerabah yang menggunakan tungku tanah yang besar dan perlu pengawasan ekstra agar pengeringan bisa berjalan seperti yang dikehendaki.

1. CARA KERJA ALAT
Diagram blok utama sistem adalah sebagai berikut :
clip_image002
Blok Diagram Sistem
Cara kerja dari sistem ini adalah :
Tampilan awal dari alat yaitu menampilkan password sebagai autentifikasi user yang diperbolehkan untuk mensetting alat ini, jika password salah user tidak akan dapat mengakses sistem. Disini pasword yang diset yaitu 123456, jika salah maka sistem akan meminta password kembali sampai benar. Pemasukkan password tersebut dilakukan menggunakan metode scanning keypad. Setelah password benar maka user dapat menginputkan suhu maksimal yang diinginkan, jadi sistem mekanik/motor bertugas memanaskan beban/pengeringan gerabah sampai mencapai suhu yang diinputkan oleh user, jika mencapai suhu yang telah diset maka motor pemanas akan otomatis berhenti.
Sebagai indikator yaitu menggunakan led, jika motor mati maka led akan mati jika led nyala maka motor dalam keadaan menyala. Setelah mengset suhu maksimal yang diinginkan user dapat kembali mengedit suhu yang telah dirubah dengan menekan tombol ”D” setelah itu user dapat keluar dengan menekan tombol ”#” maka lcd akan menampilkan tampilan untuk memasukkan password kembali. Saat menampilkan password tersebut sistem telah berjalan terus sehingga user lain yang tidak berwenang tidak dapat mengakses sistem hal ini dikarenan pembacaan sensor potensio yang terhubung dengan pin ADC dibaca secara terus menerus setiap 1 detik menggunakan timer.
Selain led dan lcd, sistem ini terhubung dengan PC menggunakan komunikasi serial RS232 sehingga kondisi dari sensor dan motor dapat dipantau secara kontinue. Tampilan monitoring pada PC menggunakan microsoft visual basic 6. Pada mikrokontroller disetting setiap satu detik untuk mengecek kondisi sensor apakah sama dengan nilai yang disetting oleh user jika sudah sama maka motor otomatis berhenti jika masih kurang dari nilai maksimal input dari user maka motor akan terus on. Selain mengecek kondisi tersebut mikro juga mengirim informasi sensor dan keadaan mesin melalui serial rs232. Pada PC informasi tersebut diolah dan ditampilkan sehingga menjadi sistem monitoring.